PINDAH RUMAH  

kemarin sore kita kumpul-kumpul sama anak-anak kotareyog.com membahas tentang ziarah wali, lama bangat bahasnya dan juga kita telat datang, gara-garanya ketiduran, ha ha

tiba-tiba kita bahas blog masing-masing, dan saran untuk blog aku katanya sulit sekali untuk di kash komentar, akhirnya aku putuskan untuk pindah rumah aja

http://zahrandri.wordpress.com/

tuh alamat rumah baru aku, semoga teman-teman semua mau berkunjung ke rumah baru aku

makasih ya


[get this widget]

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

 

Rasa kecewa selalu ada dalam hati setiap orang.Sakit rasanya,saat kita merasa sesuatu yang sangat tidak kita harapkan.Jagalah setiap sikap kita,tidak selamanya kediaman akan selalu benar.Orang yang dewasa adalah orang yang mampu melihat kekuranggan dirinya sendiri bukan hanya cela orang lain.Semoga kita termasuk orang'' yang masih mendapat karunianya untuk dapat melihat dan mendengar hati orang lain.
Tak pernah ada satupun orang di dunia ini yang sempurna hanya malaikat yang selalu suci tak pernah terjamah oleh dosa.Hati begitu lembut,sentuh dia dengan lembut pula,bukan dengan kapak yang nanti dapat melukainya.
Jangan pernah ada penyesalan,karena tidak selamanya semua yang sudah terjadi dapat kembali lagi.
Ego memang layak untuk didengar dan di ikuti tapi lihatlah,kita takkan pernah bisa hidup sendiri.





Untuk seseorang yang ada disana,aku mengharap semua hanya khilaf..........

[get this widget]

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

youtube  


kasih coment ya....lucu gk sich?????

[get this widget]

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Belajar Cepat Dengan Konsep MASTER  

di jaman ini kita dituntut untuk mampu belajar cepat. Kebetulan Sabtu kemarin saya menghadiri sebuah Talkshow yang bertemakan Blog Media Komunikasi Untuk Meningkatkan Pariwisata Daerah membahas mengenai bagaimana kiat-kita meningkatkan pariwisata daerah daerah namun ada satu pembicara yang membahas hal-hal apa yang kita butuhkan untuk berhasil di dunia yang "datar" ini. Dan ia mengatakan bahwa kemampuan yang paling penting adalah kemampuan untuk belajar cepat.

Lalu bagaimana caranya untuk belajar cepat ? Konsep belajar cepat yang saya sukai adalah konsep MASTER yang saya jumpai di buku Accelerated Learning for the 21st Century. Istilah MASTER di sini adalah singkatan dari Motivating your mind, Acquiring the information, Searching out the meaning, Triggering the memory, Exhibiting what you know, dan Reflecting what you’ve learned. Berikut ini keterangan detailnya:

  1. Motivating your mind (memotivasi pikiran)
    Langkah pertama dalam belajar cepat adalah motivasi. Ini penting sekali. Berapa banyak orang yang berusaha untuk belajar tanpa motivasi ? Mereka menganggap belajar sebagai suatu bentuk "penderitaan". Dengan sikap seperti ini bisa dibilang secara bawah sadar otak akan menolak informasi yang masuk karena dianggap negatif ! Jelas saja kita jadi sangat sulit belajar. Bandingkan dengan orang yang termotivasi, yang menganggap belajar itu seru dan mengasyikkan. Secara bawah sadar otak akan dengan senang hati mempersilakan informasi untuk masuk.
  2. Acquiring the information (memperoleh informasi)
    Ada tiga gaya belajar utama, yaitu visual (melalui penglihatan), auditori (melalui pendengaran), dan kinestetik (melalui tindakan). Kita akan lebih cepat menangkap informasi kalau kita belajar sesuai dengan gaya belajar kita. Oleh karenanya kita perlu mengenali gaya belajar yang cocok untuk kita lalu mempraktekkannya. Hasilnya kita akan lebih cepat menangkap informasi.
  3. Searching out the meaning (menyelidiki makna)
    Sekedar membiarkan informasi masuk sama sekali tidak cukup. Kita harus berusaha untuk mendapatkan makna dari informasi itu. Ini sama seperti mencerna informasi yang masuk sampai memahami hakikatnya luar dalam. Jadi bukan hanya menghafalkan fakta, tapi terus maju sampai memahami konteksnya dan penerapannya untuk hal-hal lain. Berapa banyak orang yang hanya berusaha menghafal fakta tanpa memahami maknanya ?
  4. Triggering the memory (memicu memori)
    Memahami makna merupakan hal yang sangat penting, tapi kita juga harus mampu mengingat fakta. Banyak orang yang punya daya ingat luar biasa. Contohnya ada orang Jepang yang menghafalkan angka pi sampai ribuan angka di belakang koma ! Ck…ck… (biasanya kita hanya hafal dua angka yaitu "14" dari "3.14"). Ada banyak teknik yang bisa memudahkan kita mengingat fakta. Singkatan seperti "MASTER" merupakan salah satunya. Akan jauh lebih mudah untuk mengingat enam langkah Accelerated Learning kalau kita memakai singkatan "MASTER".
  5. Exhibiting what you know (memamerkan apa yang anda ketahui)
    Memamerkan di sini bukan berarti sok tahu. Yang dimaksud adalah kita harus berusaha membagikan ilmu kita ke orang lain. Saat membagikan ilmu ke orang lain kita justru akan mendapatkan lebih banyak lagi ! Percaya tidak ? Saya sendiri sudah sering membuktikan hal ini. Bagi saya, salah satu penerapan langkah kelima ini adalah menulis blog. Apa yang saya dapat saya bagikan dalam bentuk blog. Dan hasilnya … luar biasa ! Saya sendiri jadi jauh lebih mengerti tentang topik yang ditulis. Apalagi kalau mendapatkan masukan dari teman-teman dalam bentuk komentar :).
  6. Reflecting what you’ve learned (merefleksikan bagaimana Anda belajar)
    Nah, inilah langkah terakhir dalam konsep MASTER. Kita mesti mengevaluasi cara belajar kita. Mengapa ? Sebab setiap orang punya cara belajar yang unik yang berbeda dengan orang lain. Kita mesti mengembangkan gaya belajar pribadi yang paling cocok dengan kita. Dan ini tentu tidak bisa dicapai dalam waktu semalam. Kita harus mencoba, mengevaluasi, memperbaiki apa yang kurang, lalu mencoba lagi, dan seterusnya. Dengan terus mengevaluasi perlahan-lahan gaya belajar kita akan semakin tajam dan cocok dengan kita.

Begitulah enam langkah konsep MASTER. Saya sangat suka konsep ini dan saya belajar untuk menerapkannya, meskipun masih kurang di sana-sini. Menurut saya, keenam langkah ini memang jitu untuk belajar cepat.



[get this widget]

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Ukuran Sukses Membaca  

saya jadi berpikir, apa sih sebenarnya ukuran sukses dari membaca ? Apakah ukurannya adalah seberapa cepat kita menghabiskan suatu buku ? Kalau seperti itu berarti orang yang bisa membaca paling cepat bisa disebut sebagai orang yang paling sukses dalam membaca. Atau mungkin ukurannya adalah kemampuan untuk memilih buku yang tepat ?

Setelah saya pikir-pikir, menurut saya ukuran sukses dari membaca adalah nilai ide yang dihasilkan per satuan waktu. Orang yang sukses dalam membaca adalah orang yang bisa mendapatkan nilai ide sebanyak mungkin dari waktu membacanya. Mengapa saya memakai istilah nilai ide dan bukan jumlah ide ? Sebab setiap ide berbeda-beda kualitasnya. Ada ide yang kualitasnya tinggi dan ada juga yang rendah. Istilah jumlah ide hanya mengacu ke kuantitas ide, sedangkan istilah nilai ide mengacu baik ke kuantitas maupun kualitas ide. Kalau dirumuskan:

Nilai ide = Kualitas ide 1 + Kualitas ide 2 + … + Kualitas ide n , di mana n adalah kuantitas ide yang didapatkan.

Misal kualitas ide bisa diukur dalam skala 0-100. Kalau saya mendapatkan tiga ide dengan kualitas 50,70, dan 80, maka total nilai ide yang saya peroleh adalah 200. Dari titik ini saya bisa bergerak lebih jauh lagi untuk mengukur efektivitas membaca, yaitu dengan membagi nilai ide yang diperoleh dengan jumlah waktu yang diinvestasikan. Rumusnya menjadi:

Efektivitas membaca = Nilai ide / Waktu

Kalau melihat perbandingan di bidang ekonomi, efektivitas membaca bisa disamakan dengan ROI (return on investment), yaitu ukuran banyaknya hasil yang diperoleh dari investasi yang dilakukan. Hanya bedanya di sini investasinya berupa waktu dan hasilnya berupa ide.

Dengan pengertian ini, tujuan saya membaca saat ini adalah mendapatkan nilai ide sebesar mungkin untuk waktu yang diberikan. Tidak penting lagi apakah saya membaca buku itu secara urut atau acak, secara lengkap atau sebagian, atau berbagai cara lainnya. Yang penting hanya satu saja: bagaimana mendapatkan nilai ide sebanyak mungkin untuk waktu yang diberikan.

[get this widget]

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Cincin Bernama  

Saat pertama melihat tampangnya, tak sedikit pun aku menduga bakal mengalami kecelakaan ini: jatuh cinta! Ia tidak tampan. Bahkan tampilan fisiknya boleh disebut kusut. Gondrong sebahunya pasti hanya sesekali disisir dengan jemari tangannya. Dan ketika hidungku hanya berjarak beberapa senti dari tubuhnya, tak ada yang bisa tertangkap selain aroma keringatnya yang berbaur dengan bau kerak nikotin yang sangat menyengat. Ia laki-laki yang selalu berasap.

Ia juga susah dimasukkan ke dalam kelompok laki-laki supel yang gampang akrab. Bahkan aku baru bisa bercakap-cakap dengannya dalam arti yang sesungguhnya setelah nyaris putus asa. Hari pertama, aku hanya mendapatkan senyuman hambarnya. Aku belum mendapatkan sedikit pun alasan untuk tertarik padanya. Hari kedua, kami baru berjabat tangan, dan kusebut namaku, dan ia sebut namanya.

"Ouw, aku sudah kenal nama itu. Kau cukup banyak menulis artikel seputar persoalan perempuan, kan?"

Aku sedikit terkejut, padahal sudah menduga sebelumnya jika ia akan berkomentar seperti itu setelah kusebut namaku.

"Aku juga cukup banyak membaca tulisan-tulisanmu," kataku, yang kemudian dia sambut dengan ucapan terima kasih. Padahal, di dalam hati aku berkata, "Sayang, kau tak sehangat tulisan-tulisanmu. Kupikir kau orangnya hangat, menarik, tak akan pernah kehabisan bahan cerita. Eh, ternyata nyaris gagap di "darat"! Laki-laki yang tidak menarik!"

Tetapi kekecewaanku lebih dari sekadar terobati ketika menyaksikan penampilannya di depan forum. Di antara moderator dan tiga orang pemakalah yang dipanelkan di dalam sesi itu, ia benar-benar jadi bintang. Tiba-tiba aku melihat dia dengan wajah baru, dengan kesegaran baru, dengan semangat baru. Dia tidak lagi gagap, bahkan terkesan garang, walau tidak segarang tulisan-tulisannya yang selama ini aku kenali (catatan: kemudian aku tahu bahwa sekian banyak tulisannya tidak aku kenali sebagai tulisannya karena dia menulis dengan beberapa nama samaran). Tiba-tiba aku melihat auranya menjadi sedemikian cemerlang. Ia menjadi sangat menarik, bahkan sangat merangsang! Aku pun kasmaran. Benar sekali kata Diat, temanku, bahwa bagian tubuh paling seksi itu adalah otak!

Maka, begitu ia turun dari tempatnya, aku ikutan menghambur untuk menyalaminya, mengucapkan selamat atas kesuksesannya sebagai pembicara, dan yang paling penting adalah memuaskan diri, menghisap aroma keringatnya yang tak jadi soal lagi walau berbaur dengan bau kerak nikotin yang sangat menyengat itu. Ini hari keempat. Dan pada hari keenam, aku harus sudah meninggalkan kota dengan segudang sebutan ini: Kota Budaya, Kota Pelajar, Kota Gudeg, Kota "Seks in the Kost".*)

Hari kelima, waktu istirahat dan makan siang, aku sudah menjadi akrab dengannya. Dari sorot matanya aku tahu betul bahwa diam-diam ia pun mengagumiku. "Pertanyaanmu tadi sangat cerdas," pujinya. Aku tidak terkejut, tetapi sedikit kecewa. Aku ingin ia bilang aku cantik. Ah!

Lalu kami berdiskusi sambil makan, minum, dan sebentar kemudian ia menjadi laki-laki berasap. Rokoknya sambung-menyambung. Tetapi anehnya, aku makin kerasan berada di dekatnya. Waktu pun seperti makin bersicepat. Hanya tinggal satu hari satu malam kesempatan tinggal di tempat yang sangat menyenangkan ini.

"Setelah ini inginmu masuk ke ruang apa?" tanyaku tiba-tiba, dan aku pun kaget sendiri, membayangkan dia tahu persis apa motivasi pertanyaan itu.

"Sebenarnya aku sudah sangat jenuh. Mereka hanya mengulang-ulang kalimat-kalimat lama. Persoalan-persoalan lama. Lagu lama. Aku sih pengin jalan-jalan saja. Esok sudah hari terakhir. Tapi…."

"Boleh aku ikut?"
"Oh, ya? Sebenarnya aku mau ajak Titok, tetapi dia pulang tadi pagi, ditelepon istrinya. Katanya ada sesuatu yang penting yang mesti cepat ia selesaikan."
"O, Titok yang dari Solo itu, ya?"
"Ya. Kenal dia?"
"Kenal, terutama dari tulisan-tulisannya."
"Ya, aku juga suka membaca tulisan-tulisannya. Aku juga baru mengenalnya secara langsung di sini, terutama karena harus sekamar dengannya."

Sebentar kemudian kami sudah berada di sebuah taksi. Keliling kota. Turun di warung ikan bakar, makan sama-sama, lalu jalan kaki sama-sama. Lelah, naik taksi lagi, turun, jalan-jalan lagi, begitu entah sampai berapa kali ganti taksi. Lalu, tiba-tiba kami sudah berada di pusat kota. Orang bilang, belumlah sempurna mengenal kota ini tanpa pernah menyusuri jalan yang satu ini.

"Jika aku ingin memberimu tanda mata, apa yang kauinginkan?" demikian pertanyaannya, sangat mengejutkanku! Dan yang lebih mengejutkanku lagi adalah jawaban spontanku, "Cincin!"

"Oh, ya?"
"Tapi bukan cincin emas. Aku menginginkan sebentuk cincin perak. Kau mau membelikannya untukku? Lalu, sebagai kenang-kenangan dariku, apa yang sebaiknya kubeli untukmu?"
"Cincin."
"Ha?"
"Aku sudah punya cincin emas, aku juga ingin punya cincin perak, yang di lingkar dalamnya terukir namamu."
"Hah…?"
"Apakah permintaanku berlebihan?"

Aku tidak memberikan jawaban berupa kata-kata untuk pertanyaan itu. Tetapi kemudian aku penuhi permintaannya dan dipenuhi pula permintaanku. Kami, masing-masing mendapatkan sebentuk cincin "bernama". Ada namaku pada cincin yang kubeli untuknya, dan ada namanya pada cincin yang dia beli untukku. Aku merasa sangat senang, jika terlalu berlebihan untuk disebut bahagia. Rasanya seperti ketika waktu kanak-kanak dulu mendapatkan baju baru, atau hadiah menarik dari ayah atau ibu. Hatiku berbunga-bunga. Bunga warna-warni: merah, kuning, putih, biru. Aku hampir saja melompat ke dadanya yang kerempeng itu. Coba, jika benar itu kulakukan dan kemudian ia terjengkang dan terkapar dalam keadaan aku bertahta di atas dadanya, betapa konyolnya. Hahaa, sebenarnya aku ingin mengatakan, "Betapa dramatiknya!"

Kemudian tibalah saat yang menyedihkan itu. Acara berakhir, dan aku harus berpisah dengannya.

"Kau selalu di hatiku," gombalnya.
"Ah, terlalu dalam. Aku ingin berada di atas dadamu saja," lucuku.
Tetapi dia tidak tertawa. Aku juga. Kami benar-benar bersedih.
"Jangan bosan-bosan membalasnya, aku akan rajin mengirimimu SMS," pintanya.
"Tentu. Bisa jadi aku akan lebih rajin mengirimimu."
"Ya, kirimkan rindumu padaku."
"Tentu!"

Di bandara kulihat matanya berkaca-kaca. Sayang, kami harus menaiki pesawat yang berbeda. Ada keharuan yang mendesak-desak ketika kami saling melambaikan tangan. Sama-sama melambaikan tangan kiri, sekalian untuk saling meyakinkan bahwa kami memakai cincin bernama itu di jari manis kami. Aku yakin dia tidak sedang berbasa-basi. Seperti aku, tidak sedang berbasa-basi. Kini, aku sedang melayang-layang menyibak gugusan awan, lalu menukik tajam, bagai tersedot mulut jurang tanpa dasar itu: cinta!

Berlama-lama aku memandangi sebentuk cincin yang melingkar di jari manisku ini. Lalu kulepas, kupandangi deretan huruf di lingkar dalamnya, sebelum kemudian kupakai lagi, kulepas lagi, kupakai lagi… Pikiran dan perasaanku menjadi sangat sibuk. Seolah aku sudah tidak kuasa mengendalikan diri. Tiba-tiba aku sudah menyalakan komputer.

"Thing, thung, thing…."
Ouw! Itu suara ponselku jika menerima SMS.
"Aku mulai gelisah, cemas, dan merasa kesepian. Aku merindukanmu!"
"Oh, aku juga."
"Aku yakin, aku sangat mencintaimu."
"Rasanya, aku juga."
"Oh, ya? Kita menikah saja, ya?"
"Hm, secepat ini kaubuat keputusan? Aku takut kau sedang mabuk."
"Mabuk? Aku tak suka minum."
"Mabuk asmara, maksudku."
"Ah, percayalah padaku."
"Aku percaya. Tetapi kapan kita akan menikah?"
"Sekarang juga!"
"Ha…? Sekarang…?"
"Ya. Kunikahi kau dengan segenap cintaku. Tak sabar lagi aku untuk memanggilmu sebagai istriku."
"Ya, kuterima cintamu. Aku bersedia menjadi istrimu, suamiku!"
"Oh, istriku….!"
"Ya, suamiku…!"
"Chpmshshmmmm…..!"
"Mmmmuach…!"
Lagi, di depan komputer, berlama-lama kupandangi sebentuk cincin yang melingkar di jari manis ini. Lalu, kulempar ke dalam keranjang sampah sekantung cincin bernama yang kubangga-banggakan selama ini. Dan sambil sesekali membalas SMS "suamiku", aku pun mulai menulis, "Saat pertama melihat tampangnya, tak sedikit pun aku menduga bakal mengalami kecelakaan ini: jatuh cinta! Ia tidak tampan…."***

[get this widget]

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Ponorogo.go.id  

Abstrak

www.ponorogo.go.id adalah situs resmi, sebuah situs yang seharusnya mempelopori semua jangkaun Informasi Teknologi, namun apa yang terjadi disitus ini ternyata hanya sebuah nama yang agah dengan mempunyai domian goverment.

sungguh sangat disayangkan sekali, situs yang mempunyai embel-embel go.id ini seharusnya menjadikan cikal bakal ponorogo terkenal didunia maya. namun apa yang terjadi gelombamg pasang surut di situs ini sering terjadi.

mungkin dalam ponorogo sendiri dalam mempublikasikan grebeg suro, reog sangaty dibutuhkan sebuah media seperti ponorogo.go.id


Permasalahan

dengan gelombang situs daerah yang terombang ambing, mulai dari desain, kontent dan layout, sungguh sangat disayangkan ternyata www.kotareyog.com lebih mewakili ponorogo mempelopori dunia maya, kenapa bisa begitu? ternyata kemampuan menyaring para netter-netter didunia maya lebih unggul jauh, konsep friendly yang diterapkan sungguh membuat kalangan pecinta dunia maya selalu ingin mengunjungi situs ini.

Pantaskah suatu website yang tidak mempunya ekor domain goverment mewakili ponorogo didunia maya? mungkin oasntas asaja, namun alahkah baiknya ketika pasukan www.kotareyog.com memulai jalanj baru untuk bisa menelusuri lebih jauh kelemahan dari situs ponorogo.go.id, dan memprakarsai untuk selalu memperbaiki kontent, berita dan lain-lain yang sekira menjadi kendala selama ini.

Dan bukan hanya masalah dari kontent saja, namun desain yang kerap kali ganti-ganti, padahal seperti itu akan sangat besar pengaruhnya bagi dunia maya.

Solusi

guna mempelopori ponorogo di dunia maya menjadi yang terdepan dalam segala hal, maka diperlukan suatu kreatifitas yang sangat handal.

kita-kita yang harus kita lakukan adalah :
  1. Dukungan dari PEMDA

Dukungan dari Pemerintah Daerah itu sangat penting, dalam hal berikut : ponorogo.go.id seharusnya yang mengelola orang-orang yang betul-betul menguasai dibidangnya, bukan yang hanya asal-asalan mengelola, padahal domain berstaus government itu sangat berpengaruh dikalangan netters dalam dunia maya. Padahal ponorogo sendiri mempunyai banyak jagoan untuk bias membangkitkan website tersebut, maka dukungan Oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo kepda para blogger warok (sebutan komunitas blogger ponorogo) untuk mengurusi website tersebut.

  1. Perubahan Manajemen

Manajemen dari sebuah website sangatlah penting, karena akan berpengaruh kemajuan website tersebut dan keuntungan daerah tersebut. Mulai dari desain, content dan SEO nya

  1. Pembentukan staf

Tidak hanya mengrus suatu organisasi, namun pengurusan suatu website juga buth staf-staf khusus, mulai dari jurnalisitk, layout dan promoter, serta humas.

  1. Promosi

Setalah terbentuk sempurna mulailah dengan memromosikan situs tersebut dengan situs kota-kota lain, salinglah bertukar link denga n kota-kota lain.

mungkin cukup ini saja untuk membuat ponorogo menjadi terkenal didunia maya.


[get this widget]

Read More...
AddThis Social Bookmark Button